


Suatu hari seperti biasanya, saya dibangunkan oleh suara yang memekakan telinga, suara yang setiap hari mengganggu untuk merasakan nikmatnya tidur bersama mimpi. Saya terpaksa bangun karena kalau tidak, suara itu akan terus bergeming dan bisa membuat kuping saya copot, mama saya dengan semangat perjuangan terus menyuruh saya agar lekas bangun dan mengantar adik saya berangkat sekolah, saya adalah seorang calon mahasiswa yang baru lulus SMA.
Mathew S Tampubolon adalah nama keren dari akta lahir saya, tapi karena lidah orang Indonesia terdengar asing jadilah nickname saya “Metet” hahahah, saya sendiri geli mendengarnya. “ bang!, cepetan udah telat nih” teriak adik ku. Tanpa mandi bahkan gosok gigi saya bergegas dengan menggunakan sepeda motor, karena memang waktu sudah kepepet saya terus bergegas dan mencari celah sekecil apapun, namun tiba-tiba saya menabrak Honda Jazz silver. Dengan perasaan tidak karuan saya meminggirkan motor, Adik saya yang terus menggerutu karena takut terlambat membuat saya semakin galau. Tiba-tiba yang mengendarai mobil itu keluar dan memaki-maki saya, ternyata dia Dwi Mita Simbolon, kakak kelas saya waktu SMA, walau tidak akrab tapi kami lumayan aktive untuk kegiatan rohkris
Setelah dia selasai mengeluarkan unek-uneknya, perlahan-lahan dia sadar kalau saya yang menabraknya, “sory ta! Gue buru-buru” dengan sok akrab dan dengan tampang melas saya meminta maaf kepadanya. “Metet ya ?” Tanya dia sambil melihat saya dari bawah sampai ujung kepala, seperti risih melihat saya. Saya baru menyadari kalau saya belum mandi, sikat gigi bahkan mengusap mata hanya beberapa kali, dengan perasaan malu tak terbendung saya pamit pada mita, “ ade gue uda telat, gw jalan duluan ya , sekali lagi sorry !”, “tapi gimana mobil gue” katanya, memang saya lihat bemper belakangnya agak penyok . “ yahhhh, gimana ya, gue juga lupa bawa duit bahkan HP” . “ ya udah, berapa nomor loe?” saya pun memberikan nomor Hp saya, “ya udah nanti loe gue kabarin gimana kelanjutannya, soalnya ini mobil bokap gue” ucap mita yang lebih santai dari sebelumnya. “ Ok, nanti kabarin aja ya, bye !” dengan terburu-buru saya kembali jalan layaknya satria baja hitam, tikung sana-tikung sini. Sialnya saya tetap terlambat mengantarkan adik saya. dengan kecewa kami kembali kerumah karena kesialan tadi pagi.
Lebih dari seminggu setelah kejadian itu belum ada kabar dari Mita , pasti Mita sudah lupa pikir ku, sembari mengingat masa SMA dulu yang pernah kepincut dengan Mita , dia wanita yang sangat sempurna putih, cantik, pinter, manis, pesona nya yang tidak tertata namun bagai putri mahkota membuat setiap lelaki mengejar-ngejarnya. Apa lagi dia “Batak” setau saya jarang produk batak seperti mita, hahaha sambil tertawa sendiri. saya kembali cek Hp siapa tau ada kabar dari Mita, ternyata benar ada nomor yang tidak dikenal menelepon beberapa kali, dan sebuah sms, Betapa terkejutnya saya ternyata yang sms Mita yang meminta pertanggungjawaban atas kejadian minggu lalu.
Berhubung saya jadi pengangguran sementara , karena belum mendapatkan PTN, keuangan saya tipis dan orang tua memberi uang hanya secukupnya. Dengan nekad saya minta alamat rumah Mita, berharap bila saya langsung kerumahnya dan bertemu ayahnya kami bisa melakukan negosiasi yang tidak merugikan siapapun. Syukur-syukur kalo di kasih tenggak waktu, Mita tinggal di perumahan daerah pinggiran Jakarta. Saya berkunjung kerumahnya pada hari Sabtu supaya dapat bertemu langsung dengan ayah Mita.
Sesampai disana, Mita yang mengetahui kedatangan saya membukakan gerbangnya dan mempersilahkan saya masuk. Sungguh cantik sekali si Mita, dia sepertinya baru bangun tidur tapi itu tidak mengurangi kecantikan Mita, kebetulan di teras sudah ada ayahnya mita yang sedang membaca Koran, dari tampangnya sepertinya adem sekali wataknya, Kami pun berbicara dengan embel-embel Tanya kegiatan dan keluarga yang membuat suasana lebih akrab
Pada saat to the point memang tidak mengurangi keakraban kami, tetapi tetap saja ayahnya Mita mengharapkan ganti rugi, agar saya bisa menjadi orang yang dapat mempertanggung jawabkan semua perbuatan saya . akhirnya kami mendapatkan kesepakatan , saya bisa membayar kapan saja jika saya sudah memiliki cukup uang mungkin ayahnya mita mau menguji pertanggungjawaban saya, Setelah selesai bernegosiasi saya diantarkan ke gerbang oleh Mita, dengan berani saya bertanya kepada Mita, “ ta, kira-kira ongkos service mobil loe kena berapa?”, “ kemarin sih masih Rp 770.000” dengan agak syock saya bertanya lagi pada Mita, “ loe punya kerjaan gak ? gue lagi bokek nih! “ . “kerja? Nanti deh gue Tanya temen-temen gue siapa tau ada .” sebelum saya berangkat pulang, Mita mengingatkan saya supaya berhati-hati dan tidak nyeruduk mobil orang lagi. Hahahah , tawa kami serempak saat itu saya melihat senyuman lepas yang terindah yang bisa saya lihat langsung seperti di Sinetron, senyum Mita di iringi angin yang berhembus yang melambaikan seluruh rambutnya.
Sebulan berlalu dan sebenarnya saya sudah memiliki cukup uang untuk bayar ganti rugi mobil mita, tapi tiba-tiba Mita menawarkan pekerjaan untuk menjadi Sopir buat antar jemput dia sementara, karena saya tidak berani menjadi jadi supir dengan minimnya jam terbang akhirnya saya menawarkan untuk menjadi Ojek pribadinya saja. Sambil tertawa membalas SMS, dia menyetujui nya, entah karena lucu atau kasihan terhadap saya. Tugas pertama saya mengantar Mita menghabiskan malam minggunya bersama teman-temannya di daerah kelapa gading untuk karokean bareng. Setibanya disana sudah berkumpul teman-teman mita dan tiba-tiba Lelaki agak Chinese menghampiri kami, “ Mita ! kenapa kamu naik ojek sih? Kan tadi bisa aku jemput” dengan agak kesal Mita pergi meninggalkan Lucky yang ternyata kekasih Mita, sebelum Mita pergi dia meminta saya untuk tetap menunggunya sampai selesai dan akan menjanjikan bonus. Terpaksa saya harus menunggu Mita, bukan karena bonus tapi saya tidak bisa menolak permintaan mita.
Hampir 6 jam saya menunggu dan tiba-tiba saya menerima SMS dari Mita yang memberitahu kalo dia sudah ada di rumah dari dua jam lalu dan baru ingat kalau saya menungguinya, saya terpaksa pulang sendiri dengan keadaan sangat kesal dan ngantuk. pada saat minggu malam Mita kembali SMS saya untuk di antar ke kampus karena ada kuliah senin pagi, tentu saya meng iya kan entah mengapa biarpun kejadian lalu membuat saya kesal, tapi tidak mengurangi suka cita saya saat bersama dengan Mita, kurang dari Sepuluh menit sebelum kuliah mita mulai kami telah sampai, Mita menyuruh saya untuk menunggunya lagi dan kali ini dia janji tidak akan meninggalkan saya lagi. Setelah sekian lama menunggu akhirnya mita muncul dan mengajak makan di restoran padang terdekat Mulai dari situ hubungan kami semakin akrab.
Mita cerita banyak tentang teman-teman, kegilaan dan kelucuannya saat SMA dulu. Tidak pernah terbayangkan sebelumnya saya bisa ber-akrab ria bersama Mita dia sungguh idaman setiap lelaki sehingga membuat saya agak sungkan karena perbedaan saya dengan mita sangat jauh. Dia seorang anak pengusaha sukses sedangkan saya anak dari seorang pensiunan karyawan swasta yang masih usaha kecil-kecilan untuk menyekolah kan ibu, kakak, saya dan adik-adik saya. Hubungan kami pun semakin akrab karena saya sering antar jemput mita, sms atau chating dengan Mita .
Suatu hari Mita minta di jemput dari kawasan Jakarta pusat, dia menyuruh saya untuk menjemputnya dengan taksi , serontak saya bergegas mencarikan taksi dan meluncur ke sana khwatir takut terjadi sesuatu menimpa Mita. Ternyata benar mita menangis saat menaiki taksi dan bercerita bahwa dia berkalahi dengan Lucky Karena mita sering mengacuhkan lucky akhir-akhir ini,Saya bingung apa yang harus saya lakukan untuk menghibur Mita tiba-tiba saya melihat lapo batak yang masih ramai. Sepertinya akan seru bila kami makan disitu, Saya pun mengajak mita turun dari taksi untuk makan ke lapo tersebut, kami di suguhkan dengan orang-orang yang menyanyikan lagu batak, saya sedikit mengerti dan sepertinya mita juga mengerti karena dia sempat tersenyum mendengar liriknya yang lucu. Selesai makan Mita tidak langsung mengajak pulang, kami menelusuri jalan besar sambil mendengar cerita Mita, saya mencoba hanya menjadi pendengar yang baik, takut salah ucap membuat suasana hati mita tambah kacau.
Setelah lelah berbicara kami mencari taksi tapi bukan langsung pulang melainkan ke sebuah hotel, mita hanya memesan satu kamar, lalu saya bertanya pada mita “kenapa lo gak pulang kerumah ? lo ada masalah juga sama orang tua ?” gak kok! , “Lo temenin gue ya gue takut sendirian “ pinta Mita, “hah? Temenin? Lo gak takut gue apa-apain? , “emang lo berani ? lo bonceng gue aja gemetaran terus “ tawa kami bersama. Kami pun beristirahat di sebuah kamar yang cukup luas untuk kami, Mita langsung menyerang kasur dan tertidur pulas sedangkan saya memilih tidur di sofa sambil menonton TV.
Esoknya saya bangun dan panik bukan kepalang mendapati Mita tidak di tempatnya, setelah saya cek Hp ternyata ada SMS dari Mita menyuruh saya menunggu di hotel karena sebentar lagi dia akan datang. Mita pun tiba setelah saya selesai mandi, dan mengajak saya ke Monas, saya tidak tau apa alasan Mita mengajak kami ke Monas, apa Mita tau saya tidak pernah ke Monas, pikirku. Ternyata Mita pun belum pernah ke Monas, sebelum berangkat kami sarapan di lantai dasar, saat sedang asyik makan, saya kaget Mita menyuapi ku, aku pikir mungkin Mita mulai menyukai ku. Setelah selesai sarapan kami pun meluncur ke Monas disana kami duduk santai di taman sambil melihat monas dan mendengarkan Mp3 Player, karena sudah merasa bosan saya meminta kunci mobil untuk mengambil gitar kakak Mita yang tertinggal di Mobilnya. Awalnya kami menyanyikan lagu anak-anak karena saya takut dianggap mencoba merayunya bila menyanyikan lagu-lagu Dewasa. Namun Mita meminta menyanyikan lagu romantis yang cukup menyayat hati.
Tidak terasa hari sudah malam dan kami pun kembali ke mobil, di Mobil suasana romantis masih terasa, di tambah lagu dari radio Mobil mita yang mengisi keheningan. kami sempat diam sejenak entah apa yang dipikirkan Mita tapi yang jelas saya ingin sekali menyatakan Cinta kepada Mita, tapi saya coba buang jauh-jauh hal konyol tersebut. Mana mungkin Mita mau dengan orang seperti aku, karena saya mulai tidak karuan, ku putar saja radio Mita ke chanel lain sehingga suasana tiba-tiba terpecah. Akhirnya Mita mengantarkan saya kerumah dan sebelum turun Mita memberikan saya uang Rp 2.000.000 sontak saya kaget dengan hal itu, Uang itu merupakan balas jasa dari Mita karena sudah menjadi Ojek pribadinya dalam beberapa minggu terakhir, Karena takut membuat Mita kecewa saya menerima uang tersebut. Minggu depan dia mengundang saya ke Birthday Party nya.
Semalaman saya merenungi seharian bersama Mita, Saya berniat menghadiahkan Mita miniatur Monas, dan membayangkan bagaimana respon dari Mita nanti, saya sadar betul saya bukan siapa-siapanya. Saya tidak memiliki Ekspetasi yang terlalu tinggi terhadap nya, Sudah menghabiskan waktu bersama Mita saja sudah membuat lembaran hidup saya tergores Indah. Pada pukul 19.00 malam minggu 20 Mei, pesta Mita berlangsung meriah banyak temen wanita Mita yang cantik, tapi yang paling bersinar dan menyilaukan pandangan saya tetap Mita yang di damping lucky yang membuat pandangan saya tiba-tiba menjadi mendung setelah melihatnya.
Saya sudah menyerahkan hadiah dan memberi ucapan selamat kepadanya sekaligus diperkenalkan dengan Lucky, “ki! Ini metet yang kemaren aku ceritain”, “Oo iya makasih ya uda mau jagain Mita waktu ngambek”. Oo gak papa, tutur Ku, yang membuat batin saya hancur adalah ketika mendadak mita di penghujung acara mengumumkan akan pindah dan menikah ke belanda minggu depan karena Lucky akan bekerja disana, malam itu berlalu tanpa ada kabar dari Mita. saya pikir tidak akan terpukul mendengar kabar seperti ini, tetapi nyatannya hati ku sesak seperti di tekan oleh beban beratus Kg, sampai saya tidak bisa menjelaskan lagi bagaimana sakit hatinya saya, emosi dan sedih campur aduk. saya seperti orang gila yang tidak bisa mengendalikan diri sendiri.
Beberapa hari sebelum keberangkatan Mita , ia mengajak untuk bertemu lagi di Monas, saya ingin mengacuhkan ajakan Mita karena saya pikir Mita seperti mempermainkan saya, Tapi setelah lama merenung, semua ini sebenarnya karena kesenangan saya yang berlebihan dan secara tidak sadar mengharapkan yang lebih dari Mita.
Kami bertemu di Monas pada saat tengah hari, dari kejauhan saya sudah melihat sosok Mita yang begitu Cantik dan membuat langkah saya semakin berat untuk menghampirinya. Mita mengucapkan terimakasih pada ku karena sudah menjadi sahabat yang sangat pengertian & membantunya melewati masa sukar bersama Lucky, dia menawarkan undangan beserta akomodasi ke Belanda. Namun pikiran bodoh saya terus mengusik, menyatakan persaan saya. “ Ta, gw bingung jelasinnya dan terdengar konyol tapi gue uda lama suka sama loe” mendengar hal itu mita mendadak menangis dan itu membuat saya panik. Tiba-tiba lucky datang dan menjemput Mita ke Mobil.
Selama di perjalanan saya terus memikirkan kejadian tadi dan menyalahkan diri sendiri, sesampai dirumah ada SMS dari Mita, “Met, utang lo ke bokap gue uda gue bayarin, lo gak usah datang lagi kerumah untuk bayar ya !” . segera saya membalasnya untuk meminta maaf atas kebodohan tadi, “ gak apa-apa kok, gue Cuma sedih dan takut lo jadi benci gue, karena ada benih Cinta yang tertanam dan ingin tumbuh merusak persahabatan kita, sontak saya kaget, saya seperti menerima tamparan keras dari Mita. lalu membalas lagi SMS mita, mendoakan agar pernikahannya sukses, mita mengklarifikasi kedatangan saya. Namun saya menolak dan Mita pun memakluminya.
Dua bulan berlalu saya menyibukan diri dengan les persiapan PTN untuk melupakan Mita. Sampai akhirnya Mita menandai saya pada video pernikahannya di Facebook, saya merasa senang bisa melihat kembali senyuman manis Mita walau lewat video tapi di sisi lain saya ingin melupakan Mita agar tidak membuat saya terus sakit hati, ternyata saya juga di tandai Mita pada sebuah catatan Facebook nya yang berjudul tiga minggu bersama sahabat terbaik . saya semakin sadar bahwa mita menganggap saya sebagai sahabat terbaiknya hanya dalam tiga minggu dan saya merusaknya dengan beberapa menit. Menyadari semuanya itu saya langsung mengirim Wall ke Mita untuk menyapa dan mengucapkan selamat atas pernikahannya. Mita pun membalasnya, sejak saat itu kami sering bertukar kisah dan cerita satu sama lain yang membuat saya semakin mengerti arti sahabat sesungguhnya, memang tidak bisa di pungkiri cinta bisa datang tiba-tiba dan kepada siapapun. namun persahabatan saya dengan Mita seperti anugrah dari TUHAN yang tidak semua orang dapat merasakannya. Indahnya persahabatan tidak kalah dengan cinta, cinta bukanlah satu-satunya yang membuat hidup lebih Indah tapi juga memerlukan persahabatan yang membuat lembaran hidup mendekati sempurna. Seperti kata orang bijak seorang sahabat menaruh kasihnya setiap saat, dan saya akan terus mengasihi Mita sebagai orang sahabat . The End
Demikianlah kisah ini semoga kita dapat memetik hikmah di dadalamnya .
Mathew S Tampubolon
wah bagus banng, dapat ide dari mana lo?
BalasHapussalam kenal gan...
BalasHapus:matabelo mangstap gan
keep posting...
untuk memberi komentar " Scroll down profil komentar sebagai Anonymous untuk memposting komentar tanpa mempunyai ID . terimakasih banyak . . .
BalasHapushmm.. sahabat.....kisah yang unik gan... mampir ya?
BalasHapuskisah pribadi agan bukan nih?
BalasHapus